Rabu, 07 Desember 2011

TUBERKULOSIS

Pengertian
                TBC adalah penyakit infeksi paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis
Pembagian TB Paru :
a.       TB Paru BTA ( Bakteri tahan asam ) positif
b.      TB Paru BTA negative
Berdasarkan kelainan rontgen
a.       TB paru dengan kelainan paru luas
b.      TB paru dengan kelainan paru sedikit
Berdasarkan organ selain paru yang terinfeksi
a.       TB ekstraparu ringan : TB kelenjar, TB tulang non vertebra, TB sendi, TB adrenal
b.      TB ekstraparu berat : Tb meningitis, TB milier, TB usus,  TB diseminata, TB vertebra, Perikarditis TB, peritonitis TB, TB genitourinatius
Berdasarkan riwayat pengobatannya:
a.       Kasus baru
b.      Relaps/kambuh
c.       Drop out
d.      Gagal terapi
e.      Kronis
Diagnosis TB
a.       Keluhan tergantung derajat berat, organ yang terlibat dan komplikasi
b.      Batuk > 3 minggu, batuk berdarah, sesak nafas, nyeri dada, malaise, lemah, berat badan turun, nafsu makan turun, keringat malam, demam nglemeng, riwayat kontak dengan penderita TB
Gejala TB
a.       Keadaan umum lemah, kakesia, takipnea, febris
b.      Paru à tanda konsolidasi ( ronki basah, ronki kering, suara nafas bronkial )
Gejala klinis TB paru
a.       Tahap asimtomatik
b.      Gajala khas, lalu stagnasi  dan regresi
c.       Eksaserbasi yang memburuk
d.      Gejala berulang dan menjadi kronik
Laboratoris
a.       KED meningkat
b.      BTA sputum min 2+ dari 3 spesimen
c.       Kultur Mycobacterium tuberculosis positif (diagnosis pasti)
Radiologis
                Foto toraks PA dan lateral : infiltrate, pembesaran KGB paratrakeal, milier, atelektasis, efusi pleura, kalsifikasi, bronkiektasis,  kavitas, destroyed lung
Imunoserologis
a.       Uji Tuberkulin Mantoux positif > 15 mm pada orang yang imunokompeten
b.      Tes PAP
c.       Tes ICT TB
d.      Tes PCR TB
Diagnosis Banding
a.       Pneumonia
b.      Tumor paru
c.       Jamur paru
d.      Penyakit paru akibat kerja
Terapi TB
a.       Terapi umum : Stop merokok, istirahat, hindari polusi, tata laksana komorbiditas, nutrisi yang baik, vitamin
b.      Medikamentosa : OAT (obat-obat anti tuberculosis)
Penatalaksanaan Tuberkulosis
a.       OAT
b.      Kombinasi bakterisid dengan atau tanpa obat ke 3
c.       Tujuan OAT à konversi sputum BTA + à-
d.      Mencegah kekambuhan dalam tahun pertama
e.      Menghilangkan gejala
f.        Memperbaiki imunitas
Bakterisid                                                                                                            Bakteriostatik
INH ( Isoniasid )-H                                                                                            Ethambutol –E
Rifampisin –R
Pirazinamid – Z
Streptomisin – S
Dua Fase Pengobatan TBC
1.       Fase awal intensif à bakterisid à untuk memusnahkan kuman yang membelah cepat 2-3 bulan
2.       Fase lanjutan 4-6 bulan
Panduan obat TB Paru menurut WHO 1993
a.       Kategori 1 à BTA + baru, sakit berat luar paru BTA –
2 RHZE dilanjutkan
4 RH atau 4R3H3
b.      Kategori 2 à Pengobatan ulang à kambuh / gagal terapi
2 HRZES / 1HRZE dilanjutkan
5R3H3 atau 5R3H3E3
c.       Kategori 3 à TBA paru BTA -, TB luar paru
2RHZ atau 2R3H3Z3 dilanjutkan
4RH atau 4R3H3
d.      Kategori 4 à  Penderita TB kronik
Diterapi dengan INH seumur hidup
Bila mampu OAT kini 2
==Keterangan:
2HRZ : tiap hari selama 2 bulan, INH, Rif, Pirazinamid
4RH : Tiap hari selama 4 bulan, Rif, INH
4H3R3 : 3 kali seminggu selama 4 bulan , INH, Rif
DOTS-Directly Observed Treatment Short Course (Strategi yankes dasar untuk menyembuhkan TBC ) terdiri dari 5 komponen
a.       Dukungan politik- pendanaan cukup-prioritas
b.      Mikroskop- komponen penegakan diagnosis sputum
c.       PMO/ Pengawas Minum Obat- mengawasi obat betul-betul diminum
d.      Pencatatan dan palaporan –pemantauan pasien
e.      Panduan OAT jangka pendek yang benar dosis, kombinasi dan lama terapi
Komplikasi TB
a.       Komplikasi Paru à atelektasis, hemoptisis, fibrosis, bronkiektasis, gagal nafas, pneumotoraks
b.      Tb ekstraparu à pleuritis, efusi pleura, perikarditis, peritonitis, TB kelenjar limfe
c.       Kor Pulmonale
Prognosis
a.       Tergantung derajat berat
b.      Kondisi gizi pasien
c.       Kepatuhan pasien
d.      Sensitivitas bakteri
e.      Status imun
f.        komorbiditas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar