Kamis, 29 Desember 2011

HIV/AIDS

PENGERTIAN
                HIV (Human Immunodeficiency Virus) yaitu virus yang menurunkan system kekebalan tubuh, sedangkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) yaitu kumpulan berbagai penyakit akibat turunnya kekebalan tubuh
ASAL MULA HIV/AIDS
                Asal mula HIV/AIDS belum diketahui darimana dan kapan HIV/AIDS muncul. Sedangkan penemunya adalah Dr. Luc Montaigner dkk, Dr. Robert Gallo, J. Levy, Komisi Taksonomi International
TAHAP PERUBAHAN HIVàAIDS
1.       Fase 1 : Umur infeksi 1-6 bulan, belum terdeteksi tes darah, belum terlihat gejala fisik
2.       Fase 2 : Umur infeksi 2-10 tahun, sudah terdeteksi tes darah, belum terlihat gejala fisik, sudah dapat menularkan
3.       Fase 3 : Umur infeksi variatif, sudah terlihat gejala (sakit), belum disebut AIDS
4.       Fase 4 : Umur infeksi variatif, muncul infeksi oportunistik, sudah disebut AIDS
PENULARAN
a.       Media : cairan darah 18.000, cairan semen 11.000, cairan vaginal 7.000, cairan ASI 4.000
b.      Cara :
-          Hubungan intim à hubungan seks tidak aman: berganti-ganti pasangan, tidak menggunakan kondom
-          Transfuse darah àmenggunakan darah yang tercemar virus HIV
-          Penggunan jarum suntik àmenggunakan jarum suntik yang tidak steril (tercemar virus HIV), menggunakannya secara bergantian
-          Ibu hamil kepada bayinya àantenatal (sebelum persalinan), intranatal (ketika bersalin), postnatal (setelah bersalin)
PERNYATAAN YANG SALAH SEPUTAR PENULARAN HIV/AIDS
a.       Makanan dan minuman
b.      Udara, air
c.       Serangga (nyamuk, dll)
d.      Batuk, bersin, ludah
e.      Bersentuhan
f.        Bertukar pakaian
SARKOMA KAPOSI
                Tumor langka muncul dari darah atau kelenjar limfe di banyak lokasi. Biasanya terjadi pada pria Mediterranean dan Eropa timur (bukan sebagai tanda dari imunodefisiensi). Tumor mulai tampak pada pria muda dengan HIV (*2000 kali lebih tinggi daripada periode sebelum HIV)
NAPZA-HIV/AIDS-SEKSUALITAs
1.       Penggunaan jarum suntik tidak steril. ODHA yang menggunakan NAPZa  mengalami percepatan memasuki fase AIDS
2.       Penggunaan seks bebas dan tidak aman
3.       Kesadaran menurun atau gairah seks meningkat
PENCEGAHAN HIV/AIDS
a.       Umum :
-          Abstinence
-          Be faithful
-          Condom
-          Drugs
-          Equipment
b.      Pengguna NAPZA
-          Berhenti menggunakan sebelum tertular, atau paling tidak:
= Tidak memakai jarum suntik
= Sekali pakai, buang jarun suntik
= Pakai berulang tapi untuk sendiri saja
= Pakai bergantian tapi sterilisasi dulu
c.       Untuk remaja
-          Tidak melakukan seks pranikah
-          Mencari info tentang HIV/AIDS
-          Mendiskusikan HIV/AIDS
-          Tidak menggunakan NAPZA (khususnya metode suntik)
-          Dll
BAGAIMANA CARA MENGETAHUI HIV/AIDS
a.       Tes darah : ada 2 tes (bias pilih)àtes elisa, tes wetern blot
b.      Syarat tes : rahasia, disertai konseling, sukarela
c.       Prosedur tes
MISTERI AIDS
                “ Semua Orang Bisa Terkena AIDS”
                “ Belum Ada Vaksin Pencegahannya”
                “Belum Ada Obatnya”
                “Penyebarannya sangat cepat”
“Pengetahuan tentang AIDS adalah langkah pertama untuk pencegahan penyebaran AIDS lebih meluas”
PENGOBATAN HIV/AIDS
a.       Belum ada obat à belum ada obat yang menyembuhkan , baru ada obat yang menghambat virus, kalaupun ada sifatnya kasuistik
b.      Jenis obat yang ada à
-          Antiretroviral : menghambat virus berkembang biak
-          Infeksi oportunistik : mengobati penyakit lain (yang muncul sebagai efek samping kekebalan tubuh rusak)
STIGMA DAN DISKRIMINASI HIV/AIDS
a.       Oleh masyarakat :
-          mengucilkan ODHA, mengucilkan OHIDHA
-          penyebab : masyarakat tidak punya info yang benar, tidak percaya info yang ada
b.      Oleh penyedia layanan kesehatan :
-          Menolak memberikan layanan
-          Penyebab : institusi tidak punya info yang benar
STIGMA DAN DISKRIMINASI HIV/AIDS
                Yang dapat dilakukan :
a.       Oleh ODHA atau OHIDHA :
-          Mendekatkan diri pada tuhan
-          Menjaga kesehatan fisik
-          Menghindari penyalahgunaan NAPZA
-          Menghindari seks bebas dan tidak aman
-          Berusaha mendapatkan terapi HIV/AIDS
b.      Oleh masyarakat : memberikan dukungan moral
STADIUM HIV/AIDS MENURUT WHO
a.       Stadium 1 :
-          Asimptomatik
-          Limfadenopati generalisata
b.      Stadium 2 :
-          Penurunan berat badan <10%
-          Herpes zoster dalam 5 tahun terakhir
-          ISPA rekunen/berulang
-          Manifestasi kulit (dermatitis seboroik, prurigo, infeksi jamur kuku, ulkus oral rekunen)
c.       Stadium 3 :
-          Berat badan > 10%
-          Diare kronik lebih dari 1 bulan tanpa sebab yang jelas
-          Demam kronik lebih dari 1 bulan
-          Kandidiasis oral
-          Tuberculosis paru
-          Infeksi bakteri berat (pneumonia)
-          Oral hairy leukoplakia
d.      Stadium 4 :
-          Sarcoma Kaposi
-          Ensefalopati HIV
-          Limfoma
-          TBC ekstra paru
-          Sepsis salmonella non thyposa
-          Kandidiasis esophagus, trakea, bronkus
-          Mikobakteriosis atipik
-          HIV wasting syndrome
-          Pneumonia pneumocystis carinii
-          Toksoplasma serebral
-          CMV selain hati, limpa, limfe (misalnya renitis CMV)
-          Infeksi herpes simpleks > 1 bulan
-          Mikosis endemic generalisata
-          Mikosis endemic diseminata
TERAPI
a.       Konseling
b.      Terapi suportif
c.       Terapi dan pencegahan infeksi oportunistik
d.      Terapi antiretroviral kombinasi
e.      Terapi paska pajanan HIV
f.        Penatalaksanaan infeksi HIV dengan kehamilan
KOMPLIKASI
a.       Infeksi oportunistik
b.      Kanker terkait HIV
c.       Manifestasi HIV pada organ lain
PROGNOSIS
                Tergantung stadium penyakit
MANAGEMEN PASIEN
a.       Konseling methadone
b.      Konseling HIV/AIDS
c.       Pemeriksaan adanya indikasi/kontra indikasi (sesuai SOP/pedoman)
d.      Pemantapan pilihan terapi
e.      Informed concern
f.        Edukasi klien dan keluarga
g.       Konseling kepatuhan berobat
PRINSIP PENULARAN HIV
                Prinsip three ones
1.       Adanya orang yang positif HIV
2.       Ada kegiatan yang memungkinkan terjadinya pertukaran cairan tubuh
3.       Ada orang yang belum terinfeksi atau orang yang juga sudah terinfeksi HIV
FAKTOR TERKAIT DENGAN PENULARAN SECARA SEKSUAL
a.       Ada tidaknya infeksi alat kelamin
b.      Jenis aktivitas seks
c.       Resiko aktivitas seks yang memungkinkan terjadi perlukaan atau perdarahan
d.      Ada atau tidaknya darah
e.      Factor lain
FAKTOR TERKAIT DENGAN PENULARAN MELALUI KONTAK DARAH
a.       Penggunaan kembali jarum suntik dan tabungnya
b.      Penggunaan bersama perlengkapan menyuntik seperti : air, sendok dan filter
c.       Darah atau produk darah yang terinfeksi
d.      Perlengkapan bedah
FAKTOR TERKAIT DENGAN PENULARAN DARI IBU KE ANAK
a.       Jumlah virus dari ibu yang positif
b.      Tahapan HIV dari ibu yang bersangkutan
c.       Pemberian ASI
d.      Kelahiran melalui vagina
PERILAKU BERESIKO DI LAPAS
a.       Seks tidak aman
b.      Menyuntik NAPZA
c.       Tattoo
d.      Pemasangan aksesoris penis
e.      Perkelahian
f.        Ritual-ritual solidaritas



Tidak ada komentar:

Posting Komentar